Kamis, 16 Juni 2011

Vihara Tri Dharma Bumi Raya
Kota Singkawang


A. Selayang Pandang
Vihara Tri Dharma Bumi Raya adalah vihara tertua di Kabupaten Singkawang yang diperkirakan telah berusia 200 tahun. Penduduk setempat menyebut Vihara Tri Dharma Bumi Raya dengan sebutan Tai Pak Kung (Toa Pekong). Vihara yang terletak di pusat Kota Singkawang ini merupakan salah satu ciri khas dan cikal bakal berdirinya Kota Singkawang.
Tahun pembuatan vihara ini belum ditemukan secara pasti. Namun menurut Komunitas Tionghoa Singkawang, usia Vihara Tri Dharma Bumi Raya setara dengan sejarah keberadaan komunitas Tionghoa Singkawang yang telah berusia lebih dari 200 tahun. Pada tahun 1933, Vihara Tri Dharma Bumi Raya diperluas dan dibangun. Namun pada tahun 1936, Vihara Tri Dharma Bumi Raya sempat terbakar sehingga dilakukan direnovasi.
Vihara yang terletak tepat di jantung Kota Singkawang ini dipercaya sebagai tempat berdiamnya Dewa Bumi Raya. Dewa ini dipercaya oleh etnis Tionghoa sebagai dewa yang menjaga Kota Singkawang. Atas dasar kepercayaan tersebut, maka masyarakat Tionghoa di Kota Singkawang dan sekitarnya juga mengadakan semacam ulang tahun bagi Dewa Bumi Raya yang dihelat setiap tanggal 6 bulan 6 (6 Juni) pada setiap tahunnya. Belum diketahui secara persis penanggalan ulang tahun tersebut pertama kali dimulai.
Kesan tua sekaligus magis langsung terlihat begitu kita masuk ke Vihara Tri Dharma Bumi Raya. Meskipun tidak semegah Vihara Budha Tri Darma, tapi kesan sakral yang dimunculkan di vihara ini akan langsung didapatkan begitu kita melangkah kaki memasuki pintu vihara.
Bangunan vihara jelas menampakan kesan tua. Dinding dan kayu penyangga ruangan juga memunculkan kesan bahwa vihara ini mempunyai usia yang cukup panjang. Sedikitnya umur vihara ini telah mencapai 100 tahun, demikian disampaikan oleh salah satu pengurus vihara.
Vihara ini hanya mempunyai satu lantai yang merupakan pusat dari segala aktivitas keagamaan. Misalnya upacara sembahyang yang dilakukan pada setiap hari pada waktu sore. Salah satu perangkat upacara yang sangat penting adalah keberadaan patung Pek Kong.Menurut pengurus Vihara Tri Dharma Bumi Raya, patung yang terbuat dari kayu ini didatangkan langsung dari Cina. Terdapat tiga pasang Patung Pek Kong yang ada di Vihara Tri Dharma Bumi Raya ini.

B. Keistimewaan
Vihara Tri Dharma Bumi Raya adalah vihara tertua di Singkawang. Predikat inilah yang kemudian membuat Vihara Tri Dharma Bumi Raya dijadikan sebagai pusat kegiatan dalam Perayaan Cap Go Meh, yaitu perayaan masyarakat Tionghoa yang turun ke jalan pada hari ke-14 sampai 15 setelah tahun baru Imlek atau diagendakan setiap tanggal 28 Februari. Perayaan Cap Go Meh bertujuan untuk membersihkan kampung.
Dalam Perayaan Cap Go Meh berbagai macam Tatung/ Louya diarak keliling kampung. Khusus di Kota Singkawang, Vihara Tri Dharma Bumi Raya menjadi pusat berkumpulnya berbagai macam Tatung/ Louya yang bertujuan untuk menyembah para dewa pada Perayaan Cap Go Meh. Nilai keistimewaan yaitu berupa anggapan sebagai vihara tertua di Singkawang membuat Vihara Tri Dharma Bumi Raya menjadi pusat kegiatan dari perayaan Cap Go Meh setiap tahunnya di Singkawang.
Selain sebagai pusat kegiatan pada perayaan Cap Go Meh, Vihara Tri Dharma Bumi Raya juga mempunyai koleksi patung Pek Kong yang ditengarai telah berusia diatas angka 100 tahun. Menurut pengelola vihara, patung yang terbuat dari kayu ini didatangkan langsung dari Tiongkok.
C. Lokasi
Vihara Tri Dharma Bumi Raya terletak di Jalan Pasar Tengah (Jalan Sejahtera), Kota Singkawang.
D. Harga Tiket
Pengunjung yang akan singgah di Vihara Tri Dharma Bumi Raya tidak dipungut biaya.
E. Akses
Lokasi Vihara Tri Dharma Bumi Raya yang berada di pusat Kota Singkawang sangat memudahkan bagi pengunjung yang mempunyai agenda untuk singgah di tempat ini. Bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi bisa langsung meluncur ke lokasi dengan tujuan ke Jalan Pasar Tengah, Kota Singkawang.
F. Fasilitas dan Akomodasi Lainnya
Sebagai salah satu tempat wisata sejarah, Vihara Tri Dharma Bumi Raya menawarkan nuansa sakral sekaligus magis. Kesan ini muncul sehubungan dengan keadaan bangunan yang telah berumur tua dan fungsi Vihara Tri Dharma Bumi Raya sebagai pusat dari penyembahan para Tatung/ Louya kepada dewa-dewa dalam setiap Perayaan Cap Go Meh.
Selain itu, Vihara Tri Dharma Bumi Raya juga menjadi salah satu ikon Kota Singkawang. Ikon ini muncul seiring dengan usia Vihara Tri Dharma Bumi Raya yang telah mengiringi perkembangan Kota Singkawang. Belajar sejarah Singkawang terasa kurang lengkap tanpa berkunjung ke Vihara Tri Dharma Bumi Raya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar