Kamis, 16 Juni 2011

Istana Muliakarta
Kabupaten Ketapang


A. Selayang Pandang
Istana Muliakarta merupakan Istana Kesultanan Tanjungpura/Kesultanan Matan, kesultanan tertua yang terdapat di Provinsi Kalimantan Barat. Dinamakan Istana Muliakarta karena istana ini berada di dalam wilayah administratif Desa Muliakarta. Selain itu, istana ini juga dikenal dengan nama Istana Panembahan Gusti Muhammad Saunan, yang diambil dari nama salah seorang sultannya yang terkenal dengan kewibawaan dan kecerdasannya.
Istana Muliakarta pertama kali dibangun oleh Pangeran Perdana Menteri yang bergelar Haji Muhammad Sabran, sultan ke-14 Kesultanan Tanjungpura, yang bertahta dari tahun 1845 sampai dengan tahun 1924. Namun, istana ini terus mengalami renovasi dan rekonstruksi beberapa kali, sehingga menjadi seperti yang terlihat sekarang ini. Panembahan Gusti Muhammad Saunan (1908-1944), sultan ke-16, adalah sultan yang merombak istana tersebut secara besar-besaran. Panembahan Saunan mengganti arsitektur Istana Muliakarta dengan gaya arsitektur Eropa karena beliau pernah studi di Belanda dan tinggal cukup lama di Negeri Kincir Angin tersebut.
Keberadaan Istana Muliakarta tentu tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang Kesultanan Tanjungpura yang senantiasa berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lainnya. Akibatnya, Istana Kesultanan Tanjungpura pun tersebar di berbagai daerah di Kalimantan Barat. Selain di Muliakarta, istana kesultanan ini juga terdapat di Sukadana, Tanjungpura, Matan, dan Indralaya. Namun, hanya sebagian kecil saja dari istana-istana tersebut yang masih utuh dan dapat dilihat sampai hari ini.
B. Keistimewaan
Keanggunan istana yang mayoritas konstruksi bangunannya terbuat dari kayu belian/ulin (euderoxylon zwageri) ini sudah dapat dilihat dan dirasakan dari jauh. Warna kuning yang mendominasi bangunannya menjadikan istana tersebut kian anggun dipandang mata. Dalam tradisi masyarakat Melayu, warna kuning merupakan lambang kewibawaan dan keluhuran budi pekerti.
Gapuranya yang artistik dan cantik dengan dominasi warna kuning seakan memberi tanda kepada pengunjung, bahwa istana ini dibangun dengan konsep yang matang dan melalui serentetan perenungan yang mendalam, sehingga istana ini sarat dengan makna filosofis. Gapura tersebut juga merupakan simbol keramahan segenap penghuni istana dan sekaligus menandakan bahwa istana tersebut terbuka bagi semua kalangan.
Suasana sejuk dan damai sudah terasa begitu menginjakkan kaki di kompleks istana. Bunga-bunga yang tertata rapi dalam jambangan dan aneka pohon yang tumbuh di sekeliling istana memperlihatkan penghuninya punya komitmen hidup selaras dengan alam.
Di sebelah kiri jalan masuk, terdapat sebuah menara yang dahulunya berfungsi sebagai pos penjagaan istana. Meriam Padam Pelita, salah satu senjata peninggalan kesultanan, terdapat di halaman istana. Pada bumbungan atap bagian depan istana, terpampang mahkota kerajaan yang berukiran detail dan artistik.
Di ruangan dalam istana, terdapat balai pertemuan (balairung), kantor tempat kerja sultan, dan tiga kamar yang dahulunya digunakan sebagai tempat tinggal sultan bersama keluarganya. Berbagai koleksi istana, seperti singgasana sultan dan permaisurinya, foto sultan dan keluarganya, kain tenun khas kerajaan, tempat tidur Panembahan Gusti Muhammad Saunan, aneka batik kuno, serta benda-benda dan peralatan-peralatan peninggalan Kesultanan Tanjungpura lainnya, tersimpan dengan baik di dalam istana.
Pada sore hari, pengunjung akan berdecak kagum dengan pesona Istana Muliakarta yang eksotik, apalagi dilihat dari atas perahu yang berjalan perlahan-lahan di atas Sungai Pawan yang tenang.
C. Lokasi
Istana Muliakarta terletak di Desa Muliakarta, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.
D. Akses
Kabupaten Ketapang berada di sebelah selatan Kota Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Dari Pontianak menuju Ketapang, pengunjung dapat naik kapal laut ekspres dengan waktu tempuh sekitar 7 jam.
Dari pusat Kota Ketapang, Istana Muliakarta berjarak sekitar 10 kilometer. Pengunjung mudah mengaksesnya dengan menggunakan bus, angkutan kota, atau kendaraan pribadi.
E. Harga Tiket
Masih dalam proses konfirmasi.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Di sekitar kawasan Istana Muliakarta terdapat berbagai fasilitas, seperti masjid, warung makan, pramuwisata, kios wartel, voucher isi ulang pulsa, sentra oleh-oleh dan cenderamata, serta persewaan sampan dan speed boat untuk mengelilingi kawasan istana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar