Kamis, 16 Juni 2011

Monumen Makam Joang Mandor


Makam Joang Mandor itu berbentuk –karung- yang terselungkup dengan ketinggian 8 M lebar 3 M.
Agar penampilannya seperti rajutan atau anyaman karung terbuat dari daun pandan atau daun nipah maka di monumen dipergunakan marmer dari Citatah Jawa Barat.
Di bawah Monumen tersimpan kerangka jenazah yang diambil dari salah satu makam berdasarkan petunjuk Pak Samad orang yang setia menjaga dan memelihara komplek makam Mandor. Pengambilan rangkaan jenazah itupun dilakukan malam Jumat jam 12 dengan syarat yang mengambilnya hanya Pak Samad dan Penulis. Karena syarat itu disampaikan langsung pada Bapak Gubernur maka penulis tidak bisa menolak walaupun cemas juga bukan karena dingin atau gelap serta sepi, tapi di kuburan.
Di atas penutup kerangka jenazah di bawah monumen terletak sebuah prasasti sebagai ungkapan pesan para korban pada generasi penerusnya.
Untuk membuat kata-kata di prasasti itu diajukan penulis pada Bapak Gubernur beberapa konsep alternatif antara lain sebagai berikut:

1.Tulang belulangku sebagai bukti bahwa penjajahan itu sangat kejam oleh karenanya pertahankanlah tanah airmu.

2.Kupersembahkan makam Joang bagimu untuk mengenang jasa dalam menentang penjajahan di Kal-Bar Th 1942- 1945.

3.Jiwa ragaku telah kukorbankan demi untuk kesejahteraan generasi yang akan datang.

4.Tidak cukup sekedar anda kenang –tapi kuharap anda teruskan semangat joangmu-untuk memerangi segala bentuk penjajahan.


Selanjutnya dibangun tembok relief di kiri kanan monumen yang menceritakan peristiwa yang pernah terjadi diawali pendaratan angkatan laut Jepang di Pemangkat atau Tanjung Batu diteruskan pertemuan-pertemuan para tokoh-tokoh Kalbar dilanjutkan penangkapan serta diakhiri pembunuhan yang sadis dalam lobang yang besar untuk puluhan bahkan ratusan orang. Pemahatnya secara khusus didatangkan Gubernur dari Jogya karena di daerah pada waktu itu belum ada tenaga ahlinya.
Rencana pada waktu itu di belakang tembok relief akan dipahat nama-nama para korban seperti monumen di beberapa tempat seperti di Washington.DC. digrafir pada temboknya nama-nama tentara Amerika yang mati pada perang Vietnam.
Tapi sayangnya nama-nama itu belum lengkap oleh karenanya nanti akan ditempelkan saja nama-nama yang telah digrafir itu dan sampai sekarang rencana itu belum terlaksana.
Ketinggian Plaza untuk upacara ditiggikan dengan ketinggian 1.20 M untuk terkesan Munomental
Berdsarkan penataan kawasan Makam Joang Mandor yang dibuat sesuai petunjuk Gubernur Kadarusno pada waktu itu Danau yang ada di depan Makam ketinggian airnya dipertahankan permukaanya dan dilepaskan itik dan angsa berenang serta para pengunjung dapat naik sampan untuk rekreasi.
Di pinggir dibangun Pendopo atau Kopel tempat pengunjung istirahat. Di belakang antara monumen dan makam pertama yang jaraknya sekitar 500 m dibangun landasan helikopter serta semua makam akan dipugar dengan arsitektur khas daerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar